Remaja Obesitas Belum Tentu Makannya Banyak

Anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan memang mengonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan rekan-rekannya yang lebih kurus. Tapi sebuah studi secara tak terduga menemukan bahwa jika anak-anak telah beranjak menjadi remaja, kalori yang dikonsumsinya menjadi lebih sedikit dibandingkan rekan-rekannya yang berat badannya normal.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini menganalisis pola makan 13.000 anak berusia 1-17 tahun yang diperoleh dari U.S. National Health dan Nutrition Examination Survey yang digelar pada tahun 2001-2008.
Dari situ peneliti menemukan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas memang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori. Misalnya anak perempuan berusia 3-5 tahun mengonsumsi rata-rata 1,721 kalori perhari, sedangkan rekan-rekannya yang berat badannya normal mengonsumsi 1,578 kalori.
Begitu juga pada anak laki-laki yang usianya sama, kelompok yang kelebihan berat badan mengonsumsi 1,809 kalori perhari, sedangkan anak sebayanya yang berat badannya sehat hanya mengonsumsi 1,668 kalori perharinya.
Tapi ketika mereka tumbuh dewasa, anak yang obesitas itu pun mulai mengonsumsi kalori lebih sedikit daripada teman-temannya. Remaja perempuan berusia 12-14 tahun dan mengalami obesitas nyatanya mengonsumsi 1,794 kalori perhari padahal rekan-rekannya yang memiliki berat badan normal mengonsumsi 1,893 kalori perharinya.
Hal yang sama juga terjadi pada remaja laki-laki yang mengalami obesitas hanya mengonsumsi 2,209 kalori setiap hari, sedangkan jumlah kalori yang dikonsumsi remaja dengan berat badan normal mencapai 2,291 kalori perharinya.
Keduanya pun menekankan pentingnya mendidik orangtua dan anak-anaknya tentang ukuran porsi makan yang tepat. Pasalnya, banyak orangtua yang khawatir anaknya tak makan cukup banyak padahal sebenarnya jumlah asupan makanan seorang anak itu pasti lebih sedikit daripada orang dewasa. Bahkan menurut Chernoff, secara umum anak-anak hanya akan makan sesuai kebutuhannya saja.
Dan Cockrell Skinner menambahkan bahwa masalah bisa muncul pada anak-anak ketika orangtuanya memaksanya untuk makan lebih banyak ketika sebenarnya mereka merasa sudah kenyang.

Leave a comment

Reny Noviyanti11

This Is My WordPress.com